Sabtu, 22 November 2008

Antara Desainer dan Produksi

Sebenarnya hal ini merupakan hal yang sederhana namun kadang dilupakan oleh beberapa desainer muda yang notabene memang telah diakui bahwa visualisasi karyanya cukup mengesankan. Sekarang ini, desainer-desainer muda mulai bermunculan entah yang sudah bertitle ataupun yang masih sekolah. Begitu pesatnya teknologi membuat para institusi sekolah pun mulai menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Diadakannya jam ekstra computer, internet dan multimedia. Beberapa hal tersebut memang telah membawa para muridnya diharapkan mampu untuk beradaptasi terhadap situasi sekarang dan memberikan potensi yang cukup bagus dalam perkembangan masing-masing individu.

Disinilah problem yang kadang dilupakan oleh para desainer muda. Begitu cintanya mereka dengan grafis, sehingga mengabaikan arti penting sebuah kegiatan produksi. Mereka terus memahat ketajaman skill computer grafisnya, dari yang grafis hingga animasi. Diabaikan karena mereka lebih percaya dengan memberikan kegiatan ini kepada divisi yang lebih terpercaya. Memang betul sih, tapi sebenarnya begitu banyak hal yang positif jika kita tidak sekedar mengetahui apa yang dilakukan divisi produksi. Sebagai desainer harus mengetahui proses dari order itu deal hingga produk itu jadi dan diserahkan kepada klien. Informasi-informasi inilah yang membuat para desainer lebih bisa menyesuaikan klien, budget, dan idealisme perusahaan.
Terkadang kita sampai merasa konyol karena klien sering meminta order seperti ini buat yang bagus dan menarik ya tapi murah... Nah disinilah peran seorang desainer diuji. Kita lihat bagaimana keinginan klien ini lebih dalam lagi. Bagaimana kita menerjemahkan keinginan klien ke dalam suatu visual yang sesuai. Lalu ambil beberapa poin penting ke dalam desain. Lalu pikirkan ke divisi produksi. Atau melakukan satu diskusi bersama dengan divisi tersebut. Sesuaikan dengan budget yang klien berikan. Jadi kita bisa sesuaikan visual desain nya dengan bahan yang akan digunakan. Di kantor tempat saya bekerja dulu, seringkali saya menemui hasil (produk jadi) yang lebih memuaskan dibandingkan visual yang masih berada di computer. Itu dikarenakan seseorang harus mampu mengimajinasikan visual itu ke dalam bahan yang dikehendaki,. Apakah sesuai dengan yang dibayangkan atau tidak. Hal ini memberikan suatu pengalaman kepada saya, dengan memaksimalkan produksi dan visual desain adalah salah satu cara yang kreatif untuk menyiasati berbagai macam keinginan klien, dan menunjukkan idealisme masing-masing individu dalam berkarya secara komersial ataupun tidak.
So, kita tetap memenuhi keinginan mereka desain yang menarik namun dapat terjangkau oleh budget mereka, sesuai dengan idealisme perusahaan atau masing-masing individu. Desainer dan produksi merupakan salah satu kombinasi umum dan memiliki hubungan yang sangat erat, jadi jangan diputusin..hehe..Trus juga jangan nyusahin divisi produksi terus..waaahhh.. Tiap divisi dan bagian itu penting, dan jalinlah hubungan yang baik dengan mereka, always open your door for them n for your self. Dan percayalah bahwa setiap diri manusia memiliki individual differences yang unik. Bikin kombinasi yang unik with the others ! Just let it out ! Be Creative !

Baca selengkapnya???

Sabtu, 15 November 2008

Out From Your Box !!

Yup !! Out From Your Box (OFYB)..Keluarlah dari sarangmu. Statement ini berbeda dengan Think Out Of The Box (TOOTB). Ya ini, aku lagi bikin istilah-istilah sendiri..hehe.. OFYB lebih menekankan langkah yang perlu dan baik sebelum kita bersikap TOOTB. Kita sebagai desainer muda bukan lagi bersikap pasif, duduk di depan computer dan selalu menajamkan skill teknis. Semua itu perlu diseimbangkan seperti Yin dan Yang. Keseimbangan yang membawa kesempurnaan. Hal yang lain adalah masalah eksternal. Eksternal dan internal adalah suatu keseimbangan yang dapat menunjukkan kekuatan yang tersembunyi dalam benak kita (Wuiiihhh!).

Your room is your box, your head is your box...so whats wrong with the outside? Keluarlah dari kamar, nyalakan televisi atau mendengarkan radio atau.. keluar rumah mbantuin ibu menyiram tanaman, mungkin juga beli makanan kecil ke warung dekat rumah. Lalu buka semua inderamu, mata, hidung, telinga, tangan, eh...apalagi ya? Sensitiflah terhadap sekitar. Bersikaplah tenang. Yakinlah di saat kecil seperti itu kamu pasti akan mendapatkan inspirasi untuk karya-karyamu. Sapalah orang yang berpapasan denganmu, berbicaralah dengan mereka, siapa tahu orang yang kau ajak bicara adalah orang yang sedang cari desainer buat ngerjain proyeknya. Iya to?! Semua itu mungkin kan..Lalu cobalah berdiskusi dengan orang mempunyai latar belakang pendidikan berbeda dengan mu, misalnya sosiolog, psikolog, dokter and so on..disitulah kamu akan mendapatkan informasi yang berguna, bukan hanya untukmu tapi juga orang lain. Sekarang you coba liat, iklan-iklan di TV. Contoh aja, Sampoerna Hijau yang terbaru edisi Es Teh. Coba njenengan(kamu) tebak darimana ide yang tercipta untuk merealisasikan image dari Sampoerna Hijau itu sendiri. Lalu iklannya Pepsodent, dengan sejuta senyumnya, terus ...... Ya kan?! So simple..
Lalu saya membaca majalah, disitu terlampir selembar history dari sebuah agen desain di kota Bandung. Namanya Thinking Room. Coba tebak (koq suruh nebak terus??) siapa saja yang menjadi anggotanya? Yang pertama jelas beberapa orang desainer hebat, lalu ada seorang sosiolog, filosofi dan antropolog. Weleh..gado-gado. Tapi gimana hasilnya? Thinking Room menjadi salah satu agency design yang terbaik.
Jadi keluarlah, pedulilah dengan sekitar, bagikan sumbangan kalo perlu..Loh?? Janganlah kita melulu berbicara masalah desain terus, berdiskusi dengan desainer terus. Cobalah berbincang-bincang dengan orang-orang IT atau anak ekonomi atau karyawan dari Lembaga Pemerintah bahkan penjaja bakso keliling.. Berbaurlah, pahamilah keadaan sekitar, semua yang kamu alami, pasti berguna untuk saat ini maupun suatu hari nanti. Simpanlah dengan baik semua informasi itu ke dalam memorimu, pasti mereka akan keluar di saat yang tepat. Jadi jangan takut keluar dan berbaur dengan orang lain. Manusia, tanaman, hewan, kupu-kupu, bunga dan lainnya adalah inspirasi terhebat dari Sang Pencipta, so don’t waste it more!dig it n explore it! Make it balance.....

Baca selengkapnya???

Pentingnya Packaging

Kita mau bagi-bagi pengalaman mengenai packaging. Saya pernah kerja di salah satu biro desain di kota saya. Ada beberapa pengalaman desain yang mungkin udah banyak orang tahu ya, tapi mungkin juga belum. Tapi sebelumnya kita tilik sedikit mengenai perjalanan packaging itu sendiri.
Dulu packaging lebih dititikberatkan ke sisi fungsinya saja. Dan biasanya mengambil bahannya dari alam, semisal daun pisang, daun jati atau masih banyak lagi. Bahkan dahulu kala setiap makanan yang akan dikemas mayoritas memiliki berbagai filosofi masing-masing. Contohnya ketupat untuk hari lebaran, dari desain pengemasannya yang begitu rumit menunjukkan begitu banyak kesalahan manusia, yang mana bila dibelah akan menunjukkan warna putih menunjukkan hati manusia setelah memohon ampun dari Sang Kuasa.

Packaging sekarang telah dijadikan disiplin ilmu di jenjang pendidikan kuliah, bahkan ada jurusan khusus desain packaging. Pada intinya packaging adalah salah satu seni, ilmu, dan teknologi yang bertujuan untuk melindungi sebuah produk pada saat dikirim, disimpan, dan dijajakan (Kamus Wikipedia). Dan sekarang packaging dapat diartikan juga sebagai identitas sebuah produk. Packaging juga memiliki kemampuan menjual dirinya sendiri secara diam-diam, oleh karena itu packaging adalah ujung tombak sebuah produk dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli (Majalah Desain Grafis CONCEPT).
Saya ingin menceritakan pengalaman saya, mengenai packaging lebih luas lagi. Kantor tempat saya bekerja memiliki kop surat dan amplop yang menurut saya menarik, dan itu sangat berguna sekali saat mereka mengajukan penawaran kerjasama kepada calon klien. Terbukti sekitar 30-40% klien dengan jujur mau bekerjasama dikarenakan hanya terkesan dengan kop surat dan amplopnya yang menarik. Sepele kan?! Lalu bagaimana dengan kegiatan design proofing? Ada seorang pengusaha yang cukup sukses di kota saya berkata kepada saya, yang tertarik dan terkesan dengan proses proofing salah satu agency adv. Dia mengatakan, mereka selalu mengemas design proofing mereka dengan hanya visualisasi stof map yang menarik, disertai dengan catatan kecil dengan tujuan perevisian dan lainnya. Tentu saja hal itu merupakan salah satu layanan ataupun strategi mereka untuk mendapatkan rasa simpati calon klien kepada usaha mereka. Lalu bagaimana dengan presentasi? Bisa kah kita mengemasnya dengan hal yang tidak biasa? Tidak hanya dengan berdiri didepan dengan pakaian formal, dengan laptop, melakukan presentasi seperti biasanya. Lalu proposal..lalu..Bagaimana menurut anda??

Baca selengkapnya???